https://duniaceritanovel.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss Dunia Cerita Novel: Menikahi sahabat tampan 128,129,130 dan 131

Menikahi sahabat tampan 128,129,130 dan 131

 dakdikduk jangtung mail mendengar tantangan ririn,,


dengan perasaan kacau balau mail merebahkan badannya di atas kasur,, pelan pelan matanya tertutup,, mail pun tertidur nyenyak,,


angin kencang pun masuk dari jendela menyeringai badanya,, mail sebelum merebakan badan nya di atas kasur tidak menutup jendelanya,,


sedangkan asisten deva masih bekerja di dalam ruangannya,, mempersiapkan laporan proyek,,


di rumah ririn,,

ririn terduduk di teras samping rumahnya,,  menikmati suasana sore yang begitu indah,

matahari terbenam terlihat dari samping teras rumahnya,,


ririn pun melihat diri nya dari ujung kaki hingga ujung tanggan nya yang masih mulus dan cantik,,  pikiran ririn melintas sangat tajam,, kecantikan ku tidak lama akan memudar sama seperti matahari ,,pas di pertengahan hari cahayanya sangat terang tapi semakin berputarnya waktu,, matahari pun terbenam,, dan malam pun tiba,,


kalau memang mail menyukaiku karena kecantikan,, bagaimana dengan aku,, suatu saat kulit bersih mulus ini akan berkeriput,, ucap ririn sambil termenung,,


tidak lama kemudian ririn bangun dari tempat duduknya,, dan masuk kedalam rumahnya,,


malam pun tiba,,  indah nya bulan di malam itu,, bulan purnama menyinari dunia,,

dalam kesunyian malam,, ibu sintia terduduk di samping jendela kamar sambil memperhatikan banyak bintang di langit,,  ibu sintia sangat merindukan suami nya,, tidak pulang pulang kayak bang taib,, suami selalu dalam kesibukan bisnis nya,,  selalu ada tugas luar negeri,,  ibu sintia sangat merasakan kesepian,, karena lelahnya ibu sintia pun menguap,, ngantuknya pun tiba,,  pelan pelan pelupuk matanya merasa berat,, ibu sintia pun tertidur sambil duduk du dekat jendela,,


sedangkan ririn,, sangat giat belajar,, membaca buku dan merapikan kamarnya,,  dan belajar ngomong berdiri di depan kaca,,

ririn terlihat bodoh cara belajarnya,, tapi ririn tidak menghandalkan kekayaan dan kecantikan nya yang habis di makan oleh massa,, sedangkan ilmu akan selalu di kenang,, di malam yang sunyi itu,, ririn pun tertidur dengan buku buku berserakan di atas kasurnya,,


ke esokan harinya,,

suara ayam bekokok dimana mana,, angin yang sejuk dan embun pagi yang masih basah terlihat dari atas rumput yang sedang di makan oleh kambing,,


semua pengembala kambing sudah mengeluarkan ternaknya,,  petani petani pun sudah berkerja di sawahnya masing masing,,


ririn terbangun dari tempat tidurnya,, dan langsung keluar dari kamarnya menuju ke depan rumah dengan baju tidur,,


ririn menikmati pagi yang sangat cerah,,

ririn walupun baru terbangun dari tidurnya terlihat sangat cantik,,  dengan kulit putih bersih dan berbadan seperti model tidak gemuk juga tidak kurus,, dengan rambut berwarna hitam dan hitung yang mancung membuat ririn sangat elok di lihat semua orang,,


pak budi pun berlariaan menutup pintu gerbang saat melihat nona ririn cantik keluar dengan baju tidurnya yang seksi,, di karena kan pak budi takut terjadi korban kepada pengendaraan bermotor seperti yang sudah terjadi,, pria bermotor jatuh ke irigasi sebulan yang lalu,, bersambung karya zkr88


episode 129

pak budi pun berlariaan menutup pintu gerbang saat melihat nona ririn cantik keluar dengan baju tidurnya yang seksi,, di karena kan pak budi takut terjadi korban kepada pengendaraan bermotor seperti yang sudah terjadi,, pria bermotor jatuh ke irigasi sebulan yang lalu,,


sambil berdiri menghirup kan udara segar,, ririn menghembuskan nafasnya,, dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi,,  sambil mandi ririn bernyanyi,, lagu lagu dangdut yang lagibhits sekarang,,,  hareudang hareudang,, panas panas panas,,


nyanyian ririn dengan nada besar,, pak budi pun bergoyang di garansi mobil,, saat mendengar ririn bernyanyi,,  panas terussssss ucap pak budi sambil bergoyang,,


sedangkan ibu sintia menahan tawa nya,, melihat pak budi bergoyang sendirian,, ibu sintia pun melangkah kan kaki nya sambil merewelkan pak budi di telinga nya,,


maaf bu sintia,, ucap pak budi sambil melirik ke ibu sintia yang baru selesai mandi dan terlihat sangat segar,,


asyik goyang ya,, pak budi,,  ucap ibu sintia

maaf bu sintia,,,  ini karena saya sangat senang,, karena anak saya sudah dapat sekolah lagi,, karena spp nya sudah lunas,, di bayar dari uang di kasih oleh tuan muda mail,, jawab pak budi dengan jujur,,


ibu sintia pun sangat kasian melihat perjuangan pak budi,, ibu sintia pun memegang lengan pak budi,,


pak budi kalau ada apa apa bilang sama saya,, jangan pernah sungkan sungkan,, bilang saja, siapa tau bisa saya bantu,,  ucap ibu sintia sambil mengeluarkan selembar uang 100 ribu,,


ini untuk pak budi,, uang minum kopi,,  oia pak budi,, kalau tidak sangup kerja sendiri,, pak budi boleh rekrut pembantu pak budi biar kerjanya tidak terlalu berat,  tapi inggat jangan sembarangan orang masuk kesini,  ucap ibu sintia dengan nada tegas,,


pak budi mengangguk kan kepalanya,,  dan melanjutkan tugasnya,,


ibu sintia pun melangkahkan  kaki nya menuju ruang makan,,


hai ma, sapa ririn ke mama nya sambil duduk dan memegang piring,,


hai ririn sayang jawab mamanya smbil memeluk ririn,, dengan manjanya,, bersambung

karya zkr88


episode 130

di kampus,,  dosen liza datang sangat pagi,,

dosen liza duduk di kursi kantin sambil minum segelas teh,

di pagi yang indah itu dosen liza menghirupkan udara segar,, sambil menikmati teh,,


dari sudut kampus terlihat mahasiswa sudah ngumpul ngumpul melingkar,,  telihat dari celah ada seseorang berdiri di tengah tengah lingkaran,, apa yang terjadi gerutut dosen liza di dalam hatinya,, dosen liza pun terbangun dari tempat duduknya pergi meninggalkan kantin menuju ke sudut kampus,,


ada apa ini,, tanya dosen liza,,, ke salah satu mahasiswa,,


maaf dosen liza,, itu mail sedang membagikan undangan pernikahan nya dengan ririn,,


duk duk duk,, suara jantung dosen liza di pompa kencang,, dosen liza pun buru buru melangkah kan kaki nya menuju ke tempat mail berdiri,,,


dosen liza,, ucap mail sambil terkejud melihat raut wajahnya sangat berbeda seperti biasa nya. ,


praaaaakkkkkks,,  dosen liza menampar mail,,

kenapa kamu tidak peka,,  ucap dosen liza ke mail sambil berlari meneteskan air mata nya,,


tuan muda kenapa dengan dosen mu tanya asisten deva  ke mail,,


aku juga tidak tau,, kenapa tiba tiba dia marah sama aku, jawab mail pelan ke asisten nya


mahasiswa mahasiswi kebingunan dengan tingkah dosen liza,, tidak ada angin tidak ada reduk main tampar aja,, gerutut salah satu mahasiswa yang bersandar di pinggir pagar,


dosen liza berlarian ke parkir mobil nya,, sambil masuk kedalam mobil, dan melajukan mobilnya meninggal kan kampus pergi ke pergunungan yang sangat indah pemandangan nya,


beberapa menit kemudian dosen liza terduduk di atas sebatang kayu di puncak gunung sambil melihat permandangan yang sangat indah,,


masih terbayang bayang di pelupuk matanya mail membagikan undangan pernikahan nya,


sia sia perjuangan ku kalau kamu mail lepas dari gegaman ku,,  walaupun prestasi kinerja ku di kampus bergitu baik,, bagiku kamu lah yang terbaik, gerutut dosen liza sambil termenung,,


di kampus ririn pun datang,, mobilnya memasuki pintu gerbang,, belum sempat menurunkan kakinya yang seksi keluar dari mobil,, ririn pun di kerumunin oleh mahasiswi,, ririn pun menutup lagi pintu mobilnya,,


bagaimana ini pak budi mereka ngapain coba kerumunin mobil aku,, tanya ririn ke pak budi,,


nona ririn tenang aja,, ucap pak budi ke ririn,,

nona ririn biar saya duduk dan keluar lewat pintu nona ririn keluar tadi,, dan sepatu nona ririn saya pinjam boleh,, ucap pak budi dengan ide gila nya,,


ririn pun menahan taawa nya dan dikasihnya sepatu cantik dan mahal milik nya


pak budi pun memakai sepatunya ririn,, dan pelan pelan kakinya keluar dari pintu mobil,,  semua mahasiswa mundur,, saat melihat kaki nya berbulu,,  dengan lebat nya memakai sepatu yang sering di pakai ririn,,


ririn pun menahan ketawanya sambil cikikik di dalam mobil,,


sedangkan pak budi juga menahan tawa nya,, sekuat tenaga nya dengan sebelah kakinya keluar pintu mobil,, bersambung karya zkr88


episode 131

pak budi pun memakai sepatunya ririn,, dan pelan pelan kakinya keluar dari pintu mobil,,  semua mahasiswa mundur,, saat melihat kaki nya berbulu,,  dengan lebat nya memakai sepatu yang sering di pakai ririn,,


ririn pun menahan ketawanya sambil cikikik di dalam mobil,,


sedangkan pak budi juga menahan tawa nya,, sekuat tenaga nya dengan sebelah kakinya keluar pintu mobil,

semua mahasiswa kebingungan melihat kaki berbulu yang keluar dengan sepatunya ririn,,


kebetulan dia antara mahasiswa ada yang lebih cerdik mebedakan kaki perempuan dengan kaki laki,,


mahasiswa itu pun mengambil korek dari tasnya,, lalu dibakarnya bulu kaki pak budi,,


nona ririn kayaknya semakin aneh,, kok ada bau hangus gitu,, ucap pak budi ke ririn yang lagi menahan tawanya


nona ririn tolong aku kaki kayaknya kepanasan di bakar dengan korek,, ucap pak budi menahan kesakitan,


di luar mobil semua mahasiswa bersorak dengan gembira melihat kaki itu kecentilan,,


tuan muda coba lihat,, mereka apakan ririn,, tanya asisten deva sampil menunjuk ke arah parkir mobil,,


mail pun berlari dengan cepat nya,, dan langsung menendang mahasiswa nakal itu,,

mahasiswa itu pun pergi terbirit birit lari ketakutan,,


sedangkan asisten deva malah ke tawa melihat kaki berbulu yang terjepit pintu,, memakai sepatu wanita,,


ririn pun keluar dari pintu sebelah kanan mobil,, dan melangkahkan kakinya yang putih bersih mulus tanpa sepatu,,


mail ,, aku takut,, ucap ririn sambil memeluk mail,,


tak perlu takut kan ada aku,, ucap mail sambil merasakan jantung nya ririn dedekan kencang,,


asisten deva,, telepon bodi guard,, berikan pelajaran ke mahasiswa tadi,, ucap mail ke asisten nya


baik tuan muda jawab asisten deva,,

pak budi pun turun dari mobilnya dan sepatu ririn di lepaskan dan di letak kan di dalam mobil,,


tuan muda mail ini semua ke salahan ku ucap pak budi sambil menceritakan kejadian dari awal,,


mail pun mengeleng gelengkan kepalanya,,


kalian semua kenapa kerumunin mobilnya ririn, tanya mail sangat tegas ke mahasiswi dan mahasiswa,


maaf mail,, tadi nya kami ingin mengucapkan selamat ke nona ririn,, karna kami sudah mendapatkan undangan darimu,, tapi tiba tiba kaki itu keluar dari mobil dengan memakai sepatu ririn ,,ucap salah satu mahasiswa,, sambil menunjuk kan kaki nya pak budi,,


apaan sih kamu mail lihatin aku begitu,,  gerutut ririn pelan sambil berngandengan dengan mail,,


asisten deva pun menepuk dahi nya dan mengeleng gelengkan kepalanya melirik ririn dan pak budi,,


sedangkan mail hanya tersenyum,,


pak budi,, biarkan ririn nanti pulang sama aku,,

ini sedikit uang untuk obati kaki mu,, ucap mail ke pak budi sambil melulurkan uang 500 ribu dari kantong nya, untuk pak budi

bersambung karya zkr88


No comments:

Post a Comment