kak ririn kok kamu terlihat sangat kecapean tidak seperti biasanya,, ucap windy sambil jalan,,
mail dan ririn pun saling pandang,,
tadi kami ada kegiatan, jawab mail,,
kegiatan apa bang mail,, tanya windy lagi,,
ririn langsung menepuk dahinya,, sambil menjawab,, main bola,,
emangnya di hotel bisa main bola kak,, tanya windy,, maklum windy anak kampungan dan masih polosnya,,
mail langsung mengeleng gelengkan kepalanya,, dan mengalihkan pembicaraanya,,
windy dosen liza sama bella kemana,, tanya mail
mereka lari bang mail saat aku lagi sibuk nyari kumis ku,, jawab windy
untuk apa kumis, tanya ririn sangat penasaran,,
untuk nyamaran biar tak di kenal,,
sedangkan ririn langsung senyum,, dan menepuk bahunya windy,,
pelayan,, pangil nya mail ke pelayan dengan nada besar,
jangan teriak teriak gitu, malu di lihat orang, ucap ririn dengan manja,,
mail langsung senyum sinis ke ririn
sedangkan windy duduk di sampingnya ririn
pelayan pun datang membawa selembar kertas pesanan,
maaf tuan, nyonya, mau pesan apa,
nyonya, emangnya aku udah terlihat tua gitu,, gerutut ririn di dalam hatinya,,
pesan kopi 3 dan jangan lupa juga snack nya yang paling enak di caffee ini,, jelasnya mail le pelayan,
dari kejauhan terlihat dosen liza menuju ke tempatnya ririn duduk,,
mail langsung senyam senyum melihat dosen liza,, dengan penampilan seksinya,,
emmmm,,,, ririn merapatkan giginya dan sangat geram melihat mail tingkahnya begitu,, pikiran nya udah mulai jorok setelah kejadian di dalam kamar tadi,
bella pun langsung duduk di sampingnya ririn,,
ririn,, kamu tidak takut sama itu itu,, jadi jadian, ucap bella dengan nada pelan,, sambil mengarahkan matanya ke arah windy,
ririn langsung menahan tawanya,, sekuat tenaga sambil melihat epresi bella ketakutan melihat windy,,
asal kamu tidak bernafas dia tidak mengangu kamu kok,, bisik ririn di telinga bella,,
mata bella langsung melotot,, kalau aku menahan nafas,, aku bisa mati tau,, dasar kamu ririn selalu ngerjain aku,, tunggu pembalasan ku,, gerutut bella di dalam hatinya,,
sedangkan dosen liza memandang wajah mail dengan penuh pesona nya,, penuh cinta dan senyam senyum,, ke mail
ririn meliriknya dosen liza,, dasar liza genit masih juga suka nganguin pangeran ku,, gerutut ririn di dalam hatinya dan sudah tak nyaman duduk di kursi caffee itu,
beberapa menit kemudian pelayan pun datang membawa 3 gelas kopi, dan snack yang telah di pesan,
tuan ini kopi nya ucap pelayan
eemmm, jawab mail menganguk kan kepalanya,,
mail kenapa kamu terlihat sangat lemah begini,, apa yang terjadi,, ucap dosen liza,,
ririn langsung tersipu malu sambil melihat ke suaminya dengan pipi merona dan berharap mail tidak menjawabnya
maaf dosen liza,, tadi kami mail bola,, jawab windy,, melihat tidak ada yang jawab
dosen liza langsung menganguk kan kepalanya sambil bangun menyapu keringat di tangan mail dengan tisu,,
ririn semakin sebel,, dan betek tingkat tinggi,, sambil memalingkan wajahnya ke belakang terlihat asisten deva lagi ngopi sendirian,,
ririn pun langsung memanggil asisten deva,, sambil melabaikan tangan mulusnya,, terlihat bekas bibir di tangan nya,, mail langsung menutup matanya,, dan tersipu malu kalau di lihat oleh liza, bella dan windy,,
mail pun memberi kode ke ririn agar mengusap tangan nya yang masih ada bekas bibir,,
ada apa nona ririn memanggil saya ,, tanya asisten deva
ayok gabung, di sini aja ngopinya,, jawab ririn
asisten deva langsung menganguk kan kepalanya dan duduk di dekat dosen liza,
jangan dekat dekat gugup tau,, ucap dosen liza sambil memonyongkan bibirnya,,
liza, bella kalian tidak pesan kopi ucap mail ke bella dan liza,,
aku mau bekas kamu minum aja,, gerutut dosen liza dengan nada pelan,,
asisten deva langsung menelan ludahnya melihat dosen liza sangat cantik sangat suka kepada tuan mudanya,,
mulai genit ya,, gerutut ririn di dalam hatinya,,
mail, kasih punya aku aja buat dosen liza,, biar kita berdua aja,, gerutut ririn dengan manja, ke mail,
aku juga mau segelas berdua,, tapi aku segelas sama siapa,, ucap bella begitu polosnya,,
kamu segelas dengan windy aja,, jawab ririn sambil ketawa terbahak bahak,,
sedangkan windy langsung senyum sinis ke bella,,
bella langsung menelan ludahnya ketakutan bercampur geli lihat windy suka berubah rubah,,
sedangkan dosen liza memegang tangan bella dengan erat,,
dosen liza kenapa kamu memegang tangan ku begini,, bisik bella di telinga dosen liza,
biar kamu tidak lari meninggalkan aku sendirian di sini,, jawab dosen liza
tapi aku takut sama gadis badut itu,, kalau dia berubah lagi gimana,, bisik bella di telinga dosen liza,,
kamu tenang aja,, tetap santai dan tenangkan pikiran mu,, ngak usah takut,, gerutut dosen liza dengan nada sangat pelan,,
dosen liza ini kopi buat mu,, ucap asisten deva,,
dosen liza pun mengambilnya dan minum langsung,,
dosen liza bagaimana kopinya enak tidak,, tanya mail lagi,,
dosen liza menganguk kan kepalanya sambil memandang mail dengan penuh pesona nya,
asisten deva ini kopi bekas tuan muda mu kan,, gerutut dosen liza sambil senyum sinis ke ririn,,
maaf dosen liza, itu kopi bekas aku minum tadi,, karena aku lihat dirimu tidak ada bagian nya,, makanya kita berdua aja,, gerutut asisten deva sangat serius,,
asisten deva kamu jahat,, ucap dosen liza sambil memukul bahunya asisten deva ,
asisten deva pun bangun dari tempat duduk nya menghindar dari dosen cantik itu, tapi dosen liza juga mengejarnya di belakang, dengan sepatu sudah di pegang di tangan nya,
ririn merasa sangat senang,, dan ketawanya terbahak bahak beriringan dengan windy,,
sedangkan mail hanya mengeleng gelengkan kepalanya, bella pun langsung menepuk dahinya,,
tega kamu liza,, tinggalin aku sama badut kecilnya ririn di sini,, gerutut bella di dalam hatinya sambil memandang ke arah windy,,
di jalan
dosen liza pun terjatuh,, di atas aspal,, sambil berteriak kesakitan kakinya
asisten deva langsung memberhentikan langkahnya dan melirik ke belakang terlihat wanita cantik terjatuh. ,siapa lagi kalau bukan dosen liza,,
asisten deva pun menghampirinya, dan melulurkan tangan nya,,
tangan lembut dosen liza pun memegang tangan nya asisten deva,,
pelan pelan asisten deva merangkulnya sambil membayangkan pertemuan pertamanya,, dosen liza hampir terjatuh,, sekarang benaran terjatuh,
liza,, dimana yang sakit,, tanya asisten deva
apa kamu tidak bisa lihat,, jawab dosen liza dengan betek tingkat tinggi,
liza kamu tunggu disini bentar jangan kemana mana,, ucap asisten deva dengan nada pelan di depan wajah dosen liza yang cantik, dan berlari ke warung dekat jalan raya,,
dosen liza menganguk kan kepalanya,, jangan lama lama,, aku takut kesendirian di sini,, jawab dosen liza,
beberapa menit kemudian asisten deva pun kelihatan dari kejauhan,
dosen liza yang lagi duduk menahan kesakitan melirik ke arah asisten deva dengan sekantong obat di tangan nya,,
liza,, maaf saya telambat karena sedikit macet di jalan,
liza pun menganguk kan kepalanya dan terdiam sepi,,
maaf liza,, mana kaki mu yang sakit,, ucap asisten deva,,
pelan pelan asisten deva menarik kakinya liza, sambil menaburkan obat di kaki yang tergores itu,,
pelan pelan sakit tau,, ucap dosen liza sambil memegang kuat rambutnya asisten deva,,
liza, aku juga merasakan kesakitan kalau kamu pegang rambut ku begini,, gerutut asisten deva,,
dosen liza pun langsung kaget melihat tingkah laku tangan nya,, dengan cepat dosen liza melepaskan tangan nya dari kepala asisten deva,,
sudah selesai ucap asisten deva sambil senyum manis,, ke dosen liza,,
dosen liza pun melirik kakinya sudah di perban,,
makasih ya asisten deva,, kamu selalu ada buat aku,, dari pertama kita bertemu, kamu udah nolongin aku,, ucap dosen liza sambil memeluknya asisten deva,,
dag dig dug,, jantung asisten deva,, saat merasakan pelukan hangat seorang wanita cantik,, pikiran nya melayang,, tangan nya jadi dingin sedingin es batu,,
asisten deva kamu kenapa,, ucap dosen liza dengan nada sedang dan terbata bata
bersambung karya zkr88
No comments:
Post a Comment