https://duniaceritanovel.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss Dunia Cerita Novel: Menikahi sahabat tampan 159

Menikahi sahabat tampan 159

 Episode 159


dosen liza menghentikan langkahnya, sambil meng hentak hentakan kaki nya,,  matanya pun mulai basah,,


bella langsung memeluk dosen nya,,

sabar dosen liza,, jangan sekarang,, karena waktunya tidak tepat bisa jadi kita yang akan mendapat ruginya,, ucap bella


hari pun semakin siang,, angin tertiup kencang awan tebal hitam sudah berkumpul,,


rintihan hujan pelan pelan jatuh di atap rumah,, membuat bunyi air jatuh kedengaran di setiap telinga manusia,,


di halaman rumah

semua orang mondar mandir di tenda biru yang telah di sedia kan makanan,, suara piring berserta sendok juga menimbulkan bunyi yang begitu indah,,  tak tik ting tok


dosen liza dan bella terduduk sambil mencicipi sepiring makanan yang telah di hidangkan,, tak lama kemudian mereka pun bergegas pergi,


sedangkan asisten deva juga duduk bersama rekan rekan nya sambil canda gurau,, membuat suasana semakin hangat di tengah tengah rintihan hujan


ayah nya ririn juga ikut bercanda dengan asisten deva,, sampai sampai asisten deva pun kenak tepuk di bahunya,


dari pelaminan

mail pun sudah selesai berfoto foto dengan ririn,,  dan ibu sintia mertuanya ,,camera yang indah di simpan nya momen yang sangat berharga itu,,  dan mail melangkahkan kakinya menuju tempat asisten nya,


asisten deva,, kita pulang sekarang,, ucap mail,, ke asisten nya


baik tuan muda,,jawab asisten deva dan bergegas berdiri memberi kode kepada rombongan nya untuk pulang  ke rumah tuan mudanya


tuan muda bagaimana dengan nona ririn,, tanya asisten deva ke tuan mudanya,,


dia sekarang istriku jadi dia ikut dengan ku,,jawab mail dengan tegasnya


mata ririn langsung melotot,, diantara senang dan malu,,dedekan kencang di jantungnya,, mengingat natik malam tidur dengan pangeran nya,,


ibu sintia pun menghampiri anak nya,, ririn,, ikuti perintah suami mu,, kan kamu juga masih bisa pulang kapan pun kamu mau,,  dan sekali kali ajak juga suami mu  nginap di sini,, ucap ibu sintia sambil meng elus bahu anak nya yang cantik,,


mobil mewah pun berhenti di depan pintu rumahnya,,


mail langsung memegang tangan ririn dengan lembut,, ririn ayok,, ucap mail sambil melangkah kakinya masuk ke dalam mobil,,


mobil pun meninggalkan halaman rumah,,,

semua orang melabaikan tangan nya,, dan sangat takjub melihat sepasang kekasih sangat serasi,


di jalan raya

petani petani kebingungan melihat jalan

di penuhi dengan  mobil mewah, yang berjalan berderetan yang begitu panjang,


tuan muda kita langsung tanya, asisten deva

iya,, jawab mail,,


ririn kamu kenapa,, tanya mail


aku cuman terharu pangeran ku,, sekarang kamu sudah jadi suamiku, pernikahan muda yang kita rasakan sedangkan teman teman kita masih dalam keadaan menghabiskan masa muda nya, jawab ririn


mail,, makasih ya kamu telah membantu ku dari peraturan keluarga ku yang begitu ganas nya, mail apa kamu benar benar mencintia ku,, tanya ririn ke mail,


ririn kenapa kamu tanya begitu kepada ku,,

ucap mail,,


aku takut nantik kamu dua in aku,, aku tidak ingin ada orang ketiga diantara kita,,  ucap ririn sambil memonyongkan bibirnya,,


mail langsung memeluk ririn istrinya,,  ririn jangan pernah kamu ragu kan aku,,


ririn menganguk kan kepalanya,,


mobil pun memasuki pintu gerbang rumahnya mail,,


hati ririn dedekan kencang di antara senang dan ragu ragu yang membuat nya gelisah,,


tuan muda kita sudah sampai,, ucap asisten deva


mail mengaguk kepala nya,  dan  turun dari mobilnya,,


ririn juga ikut turun dari mobil,

sedang kan asisten deva mengatur rombongan,,  dengan tertibnya di halaman rumah,,


ibu sri langsung masuk ke dalam rumah sambil memegang tangan nya ririn,,


dalam keletihan badan ku hari ini,, aku sudah berada di tengah tengah keluarga yang kaya raya ini,,  nasib ku entah baik dan buruk aku belum mengetahuinya gerutut ririn di dalam hatinya sambil berjalan,


ririn sekarang kamus bebas,, mau melakukan apa saja di rumah ini,,  karena kamu sekarang sudah jadi anak Mama juga,, ucap ibu sri,,


iya ma,, jawab ririn sambil senyum dengan manjanya,,


ririn ayok masuk ke kamar ku,, ajak mail sambil senyum sinis,


jatung nya ririn dedekan kencang,, apa yang akan di lakukan suami ku,,  kan ini masih sore tau,, ngapain buru buru gerutut ririn di dalam hatinya sambil melangkah kakinya,


mail ini kamar nya,, ucap ririn sambil menepuk dahinya melihat kamar mewah berantakan,,


ririn sini,, panggil mail sambil membuka jendela besar kamarnya dan menarik kursi dan dua gelas kopi,


ririn sangat takjub melihat nya,, mail pemandangan nya bagus banget,, ucap ririn yang sangat suka menghirup udara segar yang masuk,,


ini lah tempat ku menghabis kan waktu lelah ku,, aku melihat pemandangan itu sambil menghayal dirimu di pelupuk mataku, ucap mail dengn nada pelan,,


gombaall,, jawab ririn dengan memonyongkan bibirnya,, dan merasa sangat senang melihat suami nya sangat romantis,,


di sebuah caffee

dosen liza dan bella sedang terduduk dengan penuh kesedihan,,

dosen liza bagaimana perasaan mu sekarang ini tanya bella ke dosen nya yang lagi patah hati, sama sepertinya


bella,, harus bagaimana lagi nasi sudah jadi bubur mau tidak mau aku harus move on dari mail,,  karena harapan ku untuk jadi yang kedua pun tidak memungkin kan karena mail tidak peka terhadap ku,, jawab dosen liza


kulepaskan dengan ikhlas dirimu mail pria idaman ku untuk wanita yang kamu cintai,, asal kamu bahagia,, biarkan aku menanggung semua derita ini,, dulu memang kita saling pandang dan berbagi rasa,, tapi isi hati mu berkata lain,, kamu memilih si dia ke timbang aku yang sangat mencintai mu,,  aku jadi tamu undangan di hari pernikahan mu tadi,, karena aku mungkin terlambat dalam diam ku,, tidak pernah aku ungkap kan dengan kata kata karena diriku malu,,  dan aku tunjukan dengan tingkah ku kalau aku cinta padamu,, tapi apa gerangan dirimu tidak peka kepada ku, gerutut dosen liza pelan


dosen liza emangnya kamu bisa move on dari mail,,, tanya bella,,


dosen liza mengaguk kepala nya,,  mau tidak mau,, aku harus mencoba,, tapi masih terbayang bayang dipelupuk mataku,, dia sangat tampan,, senyuman nya sangat manis,, membuat diriku tidak sadar diri saat berada di samping nya,, jawab dosen liza


bella bagaimana dengan mu,, tanya dosen liza


sebenarnya aku udah move on dari mail,,  dan aku sudah memiliki pria idaman ku,, dalam diam ku mencintainya,, tapi cinta ku untuk mail masih juga terbayang bayang di dalam hatiku kenangan kami dulu yang begitu indah,, dan mamaku selalu menanyakan tentang mail pada ku,, aku selalu berbohong padanya,  jawab bella


emmm,,,  dosen liza mengangukkan kepala nya,, kalau aku boleh tau siapa gerangan si dia yang kamu sembunyikan dari ku,, tanya dosen liza,,


maafkan aku dosen liza,, aku belum bisa mengatakan pada mu, karena ini rahasia ku,,

jawab bella,,


hari semakin sore,,  burung burung sudah pulang ke asalnya dalam ke adaan kenyang,, rintihan hujan pun sudah mulai reda


ririn masih terduduk di kursi di dalam kamarnya mail,, terlihat sangat cantik dan menawan dan seksi dengan gaun pernikahan nya,,


sedangkan mail memandang istri nya yang terduduk di kursi,,


tok tok tok suara pintu kamar berbunyi,,

tuan muda aku asisten deva,, ucap asisten nya sambil mengetuk pintu kamar,,


mail pun membuka pintunya,, asisten deva ada apa,, tanya mail,,


maaf tuan muda,, aku cuman di suruh ibu sri,, untuk mengantar baju nya nona ririn,, jawab asisten ,


coba di buka,, aku ingin melihat isinya,, ucap mail,,

asisten deva mengeleng ngelengkan kepalanya tidak berani membukanya


mail pelan pelan tangan nya menarik kancing tasnya ririn


ririn pun bangun dari tempat duduk nya,, dan berlari ke depan pintu kamar,,


mail jangan,, ucap ririn sambil memukul tangan nya mail dengan pengaris buku,,


auuw sakit,, ucap mail menahan kesakitan,


nona ririn kenapa tidak boleh di buka,, tanya asisten deva,,


semua di dalam tas itu baju dalam ku gerutut ririn,,


asisten deva langsung menahan tawanya dan dengan cepat mintak izin sambil salam dengan mail dan ririn tanpa sadar,,


mail dedekan kencang dan tangan nya di tarik cepat,, yang lagi memegang kancing tas nya ririn,,


asisten deva dengan cepat melangkahkan kakinya ke ruang tamu dan melepaskan tawanya, sambil membayakan ririn jadi guru suka mail pukul dengan pengaris,, dan membayangkan tuan muda nya saat mendengar baju dalam nya ririn di tas itu

bersambung karya zkr88


No comments:

Post a Comment