mail sampai di depan kampus melihat mobil ririn sudah keluar dari kampus,, dan wartawan sudah berkumpul di halaman kampus,, mail pun menyuruh asisten deva untuk putar balik mobilnya,, dan mengikuti mobilnya ririn,,
di kantor dosen,
bella sudah sadar dan terduduk di atas sofa,, sedihnya bikin air matanya tidak henti mebasahi pipinya,, apa ini rencana ririn biar aku patah semangat untuk mendapatkan mail,, kan mereka baru tunangan belum menikah berarti aku masih ada kesempatan untuk mendekati mail,, gerutut bella di dalam hatinya,, dan menyapu air matanya
dosen liza pun sudah sampai di kantor dosen,,
dosen liza langsung duduk di kursinya,, sambil di lema kesedihan dosen liza memikirkan cara untuk mendapatkan mail,,
di jalan raya mail menelepon ririn,
hallo rin,, saya di belakang mobil kamu bersama asisten deva,, bilang sama pak budi untuk berhenti mobilnya,, ucap mail lewat hp
iya iya jawab ririn
pak budi behentikan mobilnya,, mail mau bicara dengan putri,, ucap ririn ke pak budi
pak budi kebingungan ,,putri mana non
tanya pak budi
putri ririn sintia lah pak budi masak tidak tau jawab ririn sambil kecentilan mencubit pingangnya pak budi
pak budi mengeleng geleng kan kepalanya sambil senyum dan memberhentikan mobilnya,,
ririn pun turun dari mobilnya,, dan berdiri di samping jalan dengan cantiknya,,
mail juga turun dari mobil nya dan menghampiri ririn, dan memeluk ririn,,
mail lepaskan malu di lihat orang,, bisik ririn di telinga mail sambil memeluknya,
ririn kamu ikut saya,, ucap mail sambil menarik ririn di tangannya,
sedangkan asisten deva sedang berbicara dengan pak budi di mobilnya ririn,,
mail menekan klekson mobil,, asisten deva terburu buru mendekat mobil tuan mudanya dan langsung mengemudi dengan kecepatan sedang,
tuan muda kita kemana tanya asisten deva,,
ke mall,, jawab mail
ngapain ke mall gerutut ririn di dalam hatinya
ririn kita ke mall mau memilih cicin tunangan ucap mail
what,,,!!! ririn melepaskan nada besar dari mulutnya sambil terkejud,,
asisten deva ketawa terbahak bahak,,
kenapa dia tau pikiranku gerutut ririn di dalam hatinya sambil melihat ke wajah mail lama,,
mail melabaikan tangannya di wajah ririn.
ririn,, kamu kenapa,, tanya mail sambil melabaikan tangannya,,
apasih kamu mail jawab ririn manja dan sedikit malu,,
mail kenapa dengan wajahmu,, tanya ririn kemail sambil menunjuk ke pipinya
emangnya kenapa dengan wajah ku jawab mail
merah merona kayak pipinya cewek,, jangan jangan kalian berdua,,, belum habis ririn mengatakannya mail menutup mulutnya ririn,,
ririn mengeluarkan lidahnya yang seksi membuat telapak tangannya mail geli,
mail kebingungan,, apa apan ini kok kayak ada geli gelinya,, gerutut mail di dalam hatinya
asisten deva langsung kaget
maaf tuan muda, nantik nona ririn tidak bernafas lagi, ucap asisten deva,,
episode 90
mail pun melepaskannya,,
ririn ter engah engah,, dan menghembuskan nafasnya,, sambil ketawa,,
mail di simpan ya minyak wangi pemberian putri,,
asisten deva yang mendengarnya ketawa terbahak bahak barengan dengan ririn
mail mencium telapak tangannya udah basah dengan air liurnya ririn,,
asisten deva coba liat,, tunjuk ririn ke arah mail,,
asisten deva ketawa terbahak bahak,,
dan memberhentikan mobilnya di sebuah mall
asisten deva membuka pintu mobilnya dan mepersilahkan tuan muda mail dan nona ririn,,
inikan mall yang pertama kali ririn beli baju jas untuk ku waktu jemput ibu sintia mamanya,, gerutut mail di dalam hatinya
ririn masuk ke dalam mall,, semua pelayan sudah berbaris di pintu mall dan menundukkan kepalanya menyambut ririn,,
asisten deva takjub melihatnya,,,
dan bertanya ke mail
maaf tuan muda nona ririn itu siapa kok mereka menyambutnya berbeda dengan yang lain,, tanya asisten deva
mail tersenyum dan menjawabnya papanya ririn pemilik aset mall ini,,
asisten deva mengeleng gelengkan kepalanya,, dan melanjutkan langkahnya,,
semua karyawan mall berkumpul kebanyakan wanita yang sangat cantik cantik,, melayani ririn sesekali melirik ke mail yang sangat tampan,,
sedangkan asisten deva ke gr ran dan jantungnya di pompa kencang saat pelayan mall wanita cantik medekatinya,,
mail tersenyum melihat asisten deva,,
ririn pun menarik mail di tangan nya,,
gimana kalau cicin yang ini,, tanya ririn ke mail,,
mail mengangukkan kepala nya,, apa pun pilihan ririn sudah bagus,,
sedangkan asisten deva menuju ke tempat batu aki,, dan memilih sepasang batu akik yang sudah siap pakai,,
ririn dan mail memilih cincin belian yang sangat indah dan mahal harganya,,
ririn sangat senang,, mail kita jangan pulang dulu ya main game itu dulu,, tunjuk ririn ke lantai 2 mall dengan manjanya
mail langsung menarik ririn di tangannya,, pergi ke lantai dua,, sedangkan asisten deva sudah berada di lantai dua lagi main game basket,, dan di kerumunin banyak cewek cantik,,
mail,, kayaknya kamu banyak saingannya,, lihat pacarmu deva yang berkumis di kerumunin cewek,, ucap ririn sambil memonyongkan bibirnya,,
mail melangkahkan kakinya dan berhenti di tengah jalan kakinya,, melihat ke belakang ririn ketawanya sambil cikikik,
mail ke bingungan kenapa aku nurut sama ririn ya,, apa ini yang namanya cinta,, gerutut mail tersipu malu,
tuan muda pangil asisten deva memberhentikan mail game basketnya,, dan melangkahkan kakinya menujuk ke mail
wanita wanita centil itu pun ikot di belakang asisten deva,,
ririn pun memikirkan biar wanita centil itu kapok,, ririn langsung mendekati tuan muda mail dan asisten deva,
tuan maaf kan aku tuan jangan potong kuping dan angota tubuhku,, tuan aku mohon,, maafkan aku,, ucap ririn dengan nada besar yang sangat serius di dekat asisten deva
wanita wanita centil,, melihat ke ririn penuh ketakutan koca kacir lari meninggalkan asisten deva,,
mail ketawa tebahak bahak,, sampai sakit perutnya dan terduduk di lantai mall,,
bersambung karya zkr88
No comments:
Post a Comment