dokter,, kamu ikut saya ucap tuan muda mail sambil memberi kunci cadangan mobil mewahnya,, dokterpun melangkahkan kakinya menuju mobil mewah tuan muda mail,,
tuan muda kita kemana,, mail pun melihat hpnya yang sudah terdeteksi dengan hp asistennya,, kita ke laut,, mereka menuju ke laut tempat wisatawan,,
di laut,
ririn dan asisten deva keluar dari taxi,,
ririn mengeluarkan uang kertas lalu di kasih ke supir taxi,,
nona ini kembaliannya ucap supir taxi,,
buat bapak aja kembaliannya jawab ririn,,
sambil melangkahkan kakinya menuju tempat duduk di laut,,
mau minum apa mbak,, tanya pelayan warung
kopi aja dua,, ucap ririn ke pelayan,,
asisten deva terkejud,, cantik cantik minum kopi gerutut deva di dalam hatinya,,
deva kamu kenapa ikutin aku,, tanya ririn ke deva,,
aku ketakutan nona ririn makanya aku ikut lari,, karena tuan muda tadi menyuruh suntik kita sama dokter itu,, ucap asisten sambil menunjukan tangannya ke arah dokter dan tuan muda mail yang sudah sampai di laot,, yang sama
ririn terkejud melihatnya,, kenapa mereka tau kalau kita kesini tanya ririn ke deva,,
tik tit tit suara gps yang ada di saku asisten deva,,
pantesan,, kalau ada gps kemana pun kita pergi,, mereka pasti dapat kita ucap ririn sambil memonyongkan bibirnya,,
deva aku punya ide ucap ririn ke asisten deva,,
apa idenya,, tanya asisten deva,,
ririn hanya senyum,, dan mengambil suntik yang besar obatpun di tariknya ririn,, kedalam suntik itu,,
mail dan dokter sampai di meja ririn dan asisten deva duduk ,,
mail senyam senyum melihat ririn dan asistennya,, sedangkan dokter menarik tas miliknya ,,
tuan muda,, sekarang gimana tanya dokter ke mail
laksanakan tugasmu,, tapi dia dulu,, tunjuk mail dengan matanya ke arah ririn,,
sedangkan ririn hanya senyum tapi matanya terbinar binar,, tega kamu mail menyuruh dokter suntik aku,, gerutut ririn di dalam hatinya,,
dokter pun mengambil obatnya dan menarik kedalam suntiknya,
maaf nona ririn,, ini tugas saya,, tidak sakit kok,,
tidak sakit kok ejek ririn ke dokter pelan sambil melulurkan tangannya yang mulus bersih,
dokter itupun meng elus elus tanganya ririn sambil berkata obat ini sangat bermamfaat buat nona untuk mencegah dari penyakit
sedangkqn asisten deva hanya terdiam dan dedekan sangat kencang,,
dokter mengambil suntik yang sudah di isi obatnya,, mau menyuntik ririn di lengannya,,
tapi dokter itu ketinggalan kecepatan,,
ririn lebih cepat menyuntik dokter itu di pahanya dengan suntik besar di taman kampus tadi,,
ngak sakit kok dok,, cuman obat penenang aja,, ucap ririn sambil memonyongkan bibirnya,,
sedangkan asisten deva merasa lega,, kamu rin penyelamat ku,,
episode 80
mail terkejud melihatnya,, dokter itu jadi lemas dan terduduk di kursi,,
ririn dokter kenapa,, tanya mail ketakutan,,
kenapa tanya aku,, tanya dia kan dia dokter jawab ririn sambil menunjuk tangan nya yang mulus ke dokter
asisten deva ketawa terbahak bahak,,
deva telepon rumah sakit bilang pasien darurat,,
tidak usah telepon rumah sakit,, jawab ririn,,
obatnya cuman 2 jam bekerja,, sesudah itu dia sembuh kembali,, ucap ririn sangat cerdas memilih obat,,
asisten deva,, panggil ririn
iya nona ririn jawab asisten deva,,
coba liat mesranya mereka berdua ucap ririn sambil menunjukan ke arah mail dan dokter,,
asisten deva menahan tawa nya,, dan pergi ke dalam warung,, melepaskan tawanya,,
ririn coba liat asisten udah mulai lagi kalau ke tawa sendirian,, ucap mail sambil menunjuk ke dalam warung di laut,,
mail aku racik obat boleh,, tanya ririn ke mail
iya boleh jawabnya mail,,
ririn pun mengambil obatnya dari tas dokter dan meraciknya dengan cepat,,
dokter itu pun sangat ketakutan melihat tingkah ririn yang meracik obat,,
dokter obatnya sudah benar tidak tanya ririn ke dokter,,
dokter mengeleng gelengkan kepalanya ketakutan
sedangkan asisten deva sudah selesai melepaskan tawanya dan kembali ke tempatnya ririn duduk yang meracik obat,
tapi sebelum kita suntik asisten deva obat ini kita tes dulu ke dokternya,, ucap ririn lagi
dokter sangat takut melihat apa yang di lakukan ririn,, tapi obat tadi masih bekerja dokter masih susah bergerak,,
asisten deva menahan ketawanya lagi,, dan bergegas pergi ke dalam warung lagi melepaskan tawanya,,
mail mengeleng gelengkan kepalanya,, sambil menelepon rumah sakit untuk jemput dokter,,
dalam beberapa saat mobil dari rumah sakit datang,, mail memberi tahu semuanya dan memberi penjelasan dengan jelas,,
asisten dokter memeriksa obat yang di suntik ririn,, oh obat ini tidak apa apa cuman penenang beberapa saat saja,, asisten dokterpun pamit dan meminta maaf ke pada ririn,,
ririn juga meminta maaf ke pada dokter itu,,
dokter maafkan aku,, aku melakukan ini semua karena aku ketakutan,, aku tidak sakit,,
ucap ririn dengan manjanya,,
di warkop
ibu sintia dan ibu sri selesai berbincang bincang masalah pertunangan mail dan ririn,, ibu sri dan ibu sintia sudah sepakat dengan tanggal yang di tentukan papanya ririn,,
ibu sintia dan ibu sri pelukan dan sangat senang,,
asisten gimana sudah di bereskan tanya ibu sintia ke asistennya sambil menunjuk makanan dan minuman di atas meja
sudah buk bok jawab asisten ibu sintia
hari pun semakin sore,, ibu sri langsung berdiri dan pergi meninggalkan cafee itu,, asisten pun membuka pintu mobil mewahnya sedangkan bodi guard masuk ke mobil yang berbeda,, asistennya pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang,,
sedangkan ibu sintia lagi menunggu suaminya dan bergegas pergi meninggalkan caffeenya dengan hati yang sangat senang
di laot
mail kamu mau minum apa tanya ririn ke mail,,
mail tidak menjawabnya minuman bekas ririn yang masih banyak,, diminumnya mail sekali minum langsung habis,,
ririn kamu mau minum apa tanya mail ke ririn,, karena minumannya sudah di habiskan
ririn langsung memanggil pelayan dengan wajah sedikit betek ke mail,,
pelayan pun datang,,
maaf nona ada apa,, tanya pelayan. ,
pesan kopi enam gelas jawab ririn
iya nona,, pelayan pun bergegas melangkahkan kakinya, untuk mengambil kopinya,
di kampus
dosen liza sangat senang,, mobilnya udah balik, hp pun udah di dapatkan, dan mendapat hadiah dari bella,, hatinya sangat riang,, terlihat dari wajahnya,,,
dosen liza melangkahkan kakinya menuju ke parkir mobil dan bergegas pergi meninggalkan kampus,,
dosen liza mengemudi mobilnya sambil bernyayi,,
di laot
angin tertiup kencang,, cuaca semakin mendung,, awan awan menghitam,, hari semakin gelap,,
mail melangkahkan kaki nya mengambil gitar di warung,, sedang kan asistennya mengumpulkan kayu bakar dan membakarnya,, karena kedinginan,, sedangkan pelayan membawa pesanan ririn,,
nona ini minumannya, ucap pelayan
makasih mbak jawab ririn,
mail langsung memetik melodi gitarnya dan menyanyikan lagi lagi hits sekarang ini,,
ririn semakin baper mendengar lagunya,,
asisten deva juga menikmati alunan irama lagunya,,
ririn kamu bisa main gitar, tanya mail ke ririn
aku gitar ngak bisa main,, tapi nyanyi bisa karena aku pernah jadi vokalis jawab ririn
vokalis,, dimana manggung tanya mail dengan tatapan sangat serius,,
di kamar mandi jawab ririn sambil memonyongkan bibirnya dan senyum
hahahahhaha asisten deva ketawa terbahak bahak,,
mail melirik ke asisten deva dengan tajam,,
asisten deva langsung bangun dan melangkahkan kakinya menuju kedalam warung melepaskan tawanya disana,,
semua pelayan warung di laut itu kebingungan melihatnya
bersambung karya zkr88
No comments:
Post a Comment