https://duniaceritanovel.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss Dunia Cerita Novel: Menikahi sahabat tampan 132 dan 133

Menikahi sahabat tampan 132 dan 133

 pak budi,, biarkan ririn nanti pulang sama aku,,

ini sedikit uang untuk obati kaki mu,, ucap mail ke pak budi sambil melulurkan uang 500 ribu dari kantong nya, untuk pak budi,,


terima kasih tuan muda,, ucap pak budi sambil melangkah kakinya masuk ke dalam mobilnya,, dan meninggalkan kampus pergi ke tempat pengobatan,,


hari masih sangat pagi ,, hembusan angin pagi mebuat orang orang kedinginan,, termasuk ririn yang berdiri di samping nya mail,, suara burung berkicau riang di atas pohon pohon,


semua mahasiswa yang berkumpul sudah bubar,,


tuan muda,, coba lihat,, ucap asisten deva sambil menunjuk ke kaki ririn yang seksi,, tidak memakai sepatu,,


mail pun tersenyum melihat kakinya ririn yang sangat mulus  tanpa sepatu,,


ririn pun melirik ke mail dengan pandangan sangat mendalam,, apaan sih kamu mail  senyam senyum begitu,,  ucap ririn sambil menolak pipinya mail yang ganteng,, dengan manja nya ke mail,


ririn sepatu mu kemana, tanya mail sambil senyum sinis, ke ririn


asisten deva menahan tawanya sambil menunggu kata kata yang di keluarkan oleh ririn. dengan penasaran nya tingkat tinggi


sepatu ku tadi di pakai oleh pak budi,, mungkin sekarang sepatu aku ada di kakinya pak budi gerutut ririn pelan sambil memonyongkan bibirnya,


asisten deva merapatkn giginya menahan tawanya sekuat tenaga,,


mail mintak  gendong boleh,, tanya ririn ke mail dengan manjanya sambil melirik mail dengan pandangan sangat mendalam,,


sedangkan mail masih dalam lamunan, melihat ririn di depannya


tuan muda jangan melamun,, sadarlah tuan muda,, malu di lihat ririn, bisik asisten deva,,


mail pun mendengar bisikan asisten deva,,

mail langsung terkejud,, sambil melepaskan kata kata tidak,


tuan muda tidak apa,, tanya asisten deva dengan nada pelan,,

mail ke bingungan sambil mengarut kepalanya pakai jari jemarinya,,


asisten deva kalau tuan mail tidak mau gendong aku,, kamu mau kan gendong aku,, canda ririn ke asisten deva,,


klut,,, suara yang keluar dari tenggorokan asisten deva,,  sangking takutnya,,


mail pun mengeleng gelengkan kepalanya, sambil menarik ririn di tanggan nya dan ririn pun di gendongnya,,


mail aku cuman bercanda tau,, ucap ririn dengan nada besar,,


mail tidak menghiraukan kata kata ririn,, terus mengangkat ririn,, di punggung nya mail


pelan pelan pangeran ku,, sakit tau,, gerutut ririn dengan manja,, sambil memegang kupingnya mail dari belakang,,


sedangkan kan asisten deva yang melihat nya langsung pergi ke sudut taman kampus,,  dan melepaskan tawanya,,  memang kalian berdua sangat lucu tuan muda,,  bagaimana kalau kalian sudah menikah nantik,, aku dari kejauhan melihat rumah mu pasti aku sudah ketawa,, gerutut asisten deva di dalam hatinya,,


sedangkan mail sedang mengendong ririn dan melangkahkan kaki nya pelan pelan,


ririn kamu sayang tidak sama aku tanya mail dengan suara terbata bata menahan nafasnya,,


sayang lah pangeran ku,, aku sangat mencintaimu,,  jawab ririn dengan sangat senang,,


ririn kalau kamu sayang kepada aku,, kenapa tidak turun di punggung ku,, ucap mail yang sedang ke capean mengendong ririn,,


kamu sih mail main gendong,, kan aku sudah bilang cuman bercanda ririn langsung turun saat mendengar kata kata mail,,


mail maaf kan aku,, aku pikir kamu tidak kecapean,, ririn pun berjalan tanpa sepatu, di sampingnya mail,,


dari kejauhan terlihat asisten deva mendekati mail dan riri,


asisten deva pun melangkah kan kaki nya dengan cepat,, menuju ke tuan muda nya yang sedang berjalan,,


asisten deva kamu dari mana,, tanya mail ke asisten deva yang tiba tiba sudah berada di belakang nya,,


maaf tuan muda,, aku tadi ke taman kampus melepaskan tawaku yang sudah dari tadi aku tahan,,  jawab asisten deva,,


mail pun mengangkukan kepalanya,,  mail suka kejujuran,, karena kejujuran paling penting baginya,,


mail coba lihat kaki ku sudah ada merah merahnya ucap ririn sambil menunjuk kan ke telapak kakinya yang tipis, karena berjalan di atas aspal lama,,


mail  langsung hentikan langkahnya dan duduk di samping jalan aspal,, mail pun mengeluarkan tisu dan air mineral,,, kakinya ririn  di tarik mail dan di tuangkan air mineral di atas kakinya ririn lalu di sapu dengan tisu yang tipis,,


mail sudah sudah geli tau,,  ucap ririn  memonyongkan bibirnya,, sambil melirik ke sepatu asisten deva,,


mail tersenyum sinis,, mengetahui maksudnya ririn,,


sedangkan asisten deva melihat ririn dan tuan muda mail melirik ke sepatu nya,,


tuan muda jangan tuan muda,, ucap asisten deva dengan nada pelan,,


mail tidak menghiraukan asisten deva,,

asisten deva  buka sepatu mu,, ini perintah,,  ucap mail


asisten deva pun pelan pelan membuka sepatu nya dan di kasih ke tuan mudanya,,


tuan muda kamu tidak sayang kepada ku berjalan tanpa sepatu,, gerutut asisten deva  sangat pelan sambil memandang mail,, dengan penuh pesona,,


ririn langsung ketawa terbahak bahak,, hahahhaha,, asisten deva kamu tidak perlu takut aku tidak akan memakai sepatu mu,, yang ke gedean itu,,  ucap ririn sambil senyum,, manis,,


mail mengembalikan sepatu asisten deva,, ini pakai ucap mail


terimakasih tuan muda ucap asisten deva dengan hati sangat senang,,


asisten deva,, bantuin beli sanda jepit di kios samping pagar kampus,, ucap ririn dengan manja,,


maaf nona ririn,, saya tidak bisa melaksanakan karena belum ada perintah dari tuan muda,,  jawab asisten deva sambil melirik ke mail,,


mail boleh tidak aku memakai sendal jepit untuk sementara,, ucap ririn ke mail sambil meng elus tangan nya,,bersambung karya zkr88


episode 134

mail boleh tidak aku memakai sendal jepit untuk sementara,, ucap ririn ke mail sambil meng elus tangan nya,,


iya iya jawab mail,, asisten deva  laksanakan


iya tuan muda,, siap jawab asisten deva sambil berlari ke kios,, untuk membeli sendal jepit,,


di pergunungan,,,

dosen liza masih terduduk di batang pohon yang besar,, melepaskan kesedihan nya,,

aku tidak bisa melupakan mu,, saat aku penjamkan mataku terbayang bayang wajahmu di hati ku,, maafkan aku yang menamparmu tadi,, karena aku sangat kecewa sama mu,,


mail,,  kamu begitu cepat menikah dengan si dia,  yang aku kenal,, aku merasa malu telah menampar mu,, apakah kamu marah sama aku,, gerutut dosen liza sambil meneteskan air mata kesedihannya,,


aku sudah melihat tenda biru di acara pertunangan kamu,, kini kamu menyebarkan surat undangan di depan mataku,, mail kenapa kamu tidak peka,, ucap dosen liza pelan sambil mengeluarkan selembar kertas dan pena nya


kutuliskan tentang diriku di kertas ini sambil kuceritakan duduk termenung di atas bukit bukit terindah pemandangannya,, ku gambarkan kesedihan ku dengan pena bewarna merah ini,, yang mengeluarkan tulisan jelek ku,, dengan kata kata penuh makna,  hatiku merasa kecewa begitu besar serangkaian kata kata terus aku tuliskan,, di dalam rinduku terasa hampa,, kamu hanya bisa aku pandang dari kejauhan,, tidak bisa aku petik  bawa pulang,, ibu dan ayah ku selalu bertanya kapan kamu punya calon suami pilihan mu,, dalam kata kata ini kutuangkan semua rasa yang aku rasakan saat ini,, pertanyaan orang tuaku begitu susah aku jawab,, sedangkan umurku terus berlanjut,, hari berganti hari,,bulan berganti bulan tahun berganti tahun,, tidak terasa umurku terus belanjut,, tidak lama lagi rambut ini akan memutih satu satu,, tulisan yang ditulis dosen liza pelan pelan di baca sendiri


mail aku. masih sayang kepada mu,, aku belum bisa move on dari mu, akan terus aku perjuangkan kamu,, walaupun aku jadi yang kedua gerutut dosen liza dalam kesedihan nya


di kampus

ririn memperhatikan wajahnya mail sambil mendekatkan wajahnya,,  mail wajah kamu kenapa, kaya ada stempel lima jari,,  tanya ririn ke mail,,


tidak apa apa kok rin,, jawab mail dengan wajah senyum,,


ririn mengeluarkan handuk kecil di dalam tasnya,,, handuk itupun di usah kan air mineral,,  ririn langsung mengkompres wajah nya mail,, dengan tangan mulusya


oooow,, sakit rin,, pelan pelan,, gerutut mail kesakitan,,


ririn pun meniup wajahnya mail dengan napasnya,,


dari kejauhan bella melihat ririn dengan mail begitu mesranya,, bella pun menghentak hentakan kakinya karena betek,,


ririn aku tau kalau kalian sudah tungangan tapi kenapa kamu tidak menjaga perasaan ku kalian bermesraan di depan ku,, hatiku yang sudah mulai membangun terjatuh lagi,,  jatuh bangun aku mengejar mu mail walapun cinta kita berputar seperti cinta segitiga,,gerutut bella di dalam hatinya,,


bella pun melangkahkan kakinya,,  mendekati mail dan ririn,


hai mail sayang sapa bella ke mail sangat manja,, sedangkan ririn di sampingnya terlihat sangat cemburu dan kesal,,


mail kamu tau tidak,, bunga yang kita tanam di rumahku sudah mulai berbunga,, ucap bella ke mail sambil memengan lengan nya mail


ririn kebingungan bercampur penasaran tingkat tinggi sampai sampai melirik ke mail,,


dari kejauhan terlihat asisten deva menujuk ke arah mail dan ririn beserta bella,,


mail,, tadi kamu ada siram bunganya,,  kalau belum di siram,, kan sayang bunganya nantik layu,, ucap ririn sambil senyum sinis ke bella


asisten deva pun sampai di tempat mail duduk,, pelan pelan nafasnya di hembus Karena mecapean,,

nona ririn ini sandal cepitnya, silahkan nona ririn tes dulu,,


ririn mengangukan kepalanya,, tangan nya ririn dan mail bersentuhan saat mengambil sandal jepit yang di kasih asisten deva,


ririn biar aku aja yang memakainya ke kaki kamu,, ucap mail


waaah pangeranku kamu bisa juga romantis,, ku pikir kayak dia,, ucap ririn sambil menunjuk  kan ke arah asisten deva dengan bibir monyong nya,,


asisten deva hanya senyum,, dan tersipu malu,


sedangkan mail tidak menghiraukan nya,,

mail pun bangun dari tempat duduk nya,, sambil membantu ririn bangun,,


mail coba liat cocok tidak sandal jepit ini,, tanya ririn ke mail,,


sangat cocok nona ririn jawab asisten deva sambil senyum,,  apalagi kalau nona ririn pakai,,,  ucap asisten deva tidak melepaskan maksudnya,,


pakai apa tanya ririn dengan serius,, dan penasaran,,


pakai daster,, jawab asisten deva dengan ketawa terbahak bahak,  sambil membanyangkan ririn memakai daster,,


sedangkan mail juga ketawa terbahak bahak,,

ririn langsung mengeluarkan perment dari tas nya,, dan di masukin ke mulut asisten deva dan mail yang lagi asyik Ketaw besar,,


kluk,, kluk suara di tenggorokan mail dan asiten deva menelan permen,


ririn apa yang kamu masukin ke mulut ku, tanya mail sambil mengangukan asisten deva


ririn menahan tawa nya,, dan pergi meninggalkan mail dan asisten deva,,  ririn pun menuju ke kantin kampus,,


mail mengikuti ririn dari belakang bersama asisten deva, yang masih penasaran dengan apa yang barusa di telannya

bersambung karya zkr88,

bantu kami dengan cara subscribe dan like

kalau mau kalian bagikan video ini kami sangat berterimakasih


zkr88


No comments:

Post a Comment